HALONUSA - Organisasi nirlaba OceanX bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia telah menyelesaikan tahap kedua dari "Misi Indonesia 2024".
Misi eksplorasi ini dimulai pada 15 Mei lalu dan berakhir di Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Kemenko Marves dan BRIN mengundang sejumlah media untuk menyaksikan langsung kecanggihan "Laboratorium Terapung" OceanX, Minggu 23 Juni 2024.
Sambutan hangat diberikan oleh Mattie Rodrigue, Direktur Program Sains OceanX, dan kru lainnya.
Mattie Rodrigue, yang memiliki gelar Master of Science di bidang Biologi Kelautan dan Kebijakan Kelautan dari University of Maine, menjelaskan bahwa pada tahap pertama eksplorasi, tim telah memetakan lebih dari 7.500 kilometer persegi dasar laut Indonesia.
Mereka juga melakukan penyelaman dengan kapal selam, survei dengan ROV (remote operated vehicle), serta menemukan rembesan hidrotermal dan termogenik.Pada tahap kedua, fokus penelitian meliputi oseanografi, geofisika, dan keanekaragaman hayati.
Di Sumatra Barat, Ocean-Xplorer menggunakan teknologi canggih untuk mengkaji spesies ikan, megafauna, ekosistem terumbu karang, dan laut dalam.
Selama survei, mereka menemukan ratusan lumba-lumba, Paus Omura, ikan pari manta samudera, dan hiu karang.
Pj Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Aniza Suspita, menyatakan bahwa baru 19 persen lautan Indonesia yang terpetakan.
Editor : Heru C
