SPI Baliri Resmi Jadikan Nagari Gunuang Padang Alai Kawasan Wanatani

×

SPI Baliri Resmi Jadikan Nagari Gunuang Padang Alai Kawasan Wanatani

Bagikan berita
SPI Baliri dan SPI Sumbar bersama 25 Kepala Keluarga dan unsur pemerintahan menanam 6 jenis bibit pohon sebanyak 22.000 batang di kawasan penanggulangan dan perubahan iklim kedaulatan pangan, tepatnya di Korong Batang Piaman Katiak, Nagari Gunuang Padang
SPI Baliri dan SPI Sumbar bersama 25 Kepala Keluarga dan unsur pemerintahan menanam 6 jenis bibit pohon sebanyak 22.000 batang di kawasan penanggulangan dan perubahan iklim kedaulatan pangan, tepatnya di Korong Batang Piaman Katiak, Nagari Gunuang Padang

HALONUSA.COM - Sebanyak enam (6) jenis bibit pohon berjumlah 22.000 batang di tanam di kawasan penanggulangan dan perubahan iklim kedaulatan pangan, tepatnya di Korong Batang Piaman Katiak, Nagari Gunuang Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Proses penanaman itu melalui wanatani (agroforestry) seluas 58,75 hektare (Ha) pada tahap awal dan semua pembibitan berasal dari Kelompok Bibit Rakyat (KBR) yang dikelola Serikat Petani Indonesia (SPI) Basis Baliri.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Serikat Petani Indonesia Sumatera Barat (DPW SPI Sumbar), Rustam Efendi mengatakan, proses ini merupakan salah satu penanda awal gerakan bersama masyarakat berkolaborasi dengan unsur lembaga pemerintahan untuk mewujudkan kondisi yang mendukung bangsa dan negara ini jadi kuat.

"Sangat dibutuhkan sinergitas dan kolaboratif, tentunya ini menjadikan kita berpikir dan bekerja keras menciptakan lingkungan sehat," kata Rustam.

Menurutnya sudah barang tentu mendukung kecukupan karbo, gizi dan protein rakyat, dengan demikian maka betapa pentingnya deklrasi baliri sebagai kawasan penanggulangan dan perubahan iklim.

"Ini berawal dari keresahan akan keterancaman sumber air sawah petani di Kabupaten Padang Pariaman maupun Kota Pariaman," kata Rustam Efendi.

Selain itu sebagai ruang edukasi bagi generasi milenials dalam upaya penyelamatan lingkungan sebagai penopang utama hidup dan kehidupan generasi berikutnya.

Serta sebagai media pendukung kedaulatan pangan keluarga petani menuju kedaulatan negara.

"Begitu penting pembinaan dan mendukung usaha nyata rakyat melaui organisasi yang jelas dan terorganisir," kata Hendri, mewakili BPDASHL Agam Kuantan.

Menurutnya pemanfaatan lahan kirtis agar produktif dan memudahkan bibit yang sesuai dengan kebutuhan.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini