HALONUSA.COM - BTPN Syariah memanfaatkan perkembangan teknologi bagi kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis kearifan lokal.
Business Development Head BTPN Syariah, Ade Fauzan mengatakan, program digitalisasi yang digagas pihaknya sempat diyakini tidak akan terealisasi.
"Banyak persepsi muncul bahwa BTPN Syariah tak akan bisa bermigrasi ke konsep digital," kata Ade, Kamis (11/11/2021).
Padahal sejatinya, kata Ade, program digitalisasi yang dilakukan pihaknya sangat bermanfaat untuk pengembangan pola bisnis atau bidang usaha yang berbasiskan UMKM.
"Dulu berawal dari kertas, sekarang jauh lebih rapih. Kami harus mendigitalkan produk yang dihasilkan ibu-ibu. Khusus di Padang segera masuk," katanya.
Secara bertahap, dengan digitalisasi pihaknya akan mengasih tambahan akses, baik dalam bentuk angsuran atau tabungan yang bernama Mitra Tepat dan diberikan aplikasi."Aplikasi ini yang akan melayani ibu-ibu, sebelum arisan dimulai, bisa ditabung dan diberi ke mitra tepat. Jika uang terkumpul, sudah bisa ditarik, aktivitasnya bisa berjalan," katanya.
Dia mengeklaim, mitra bank yang disebut mitra tepat telah memperkenalkan dan membawa layanan perbankan pada eksosistem nasabah inklusi.
Bagi nasabah yang ingin memiliki rekening, dapat menyampaikan kepada Community Officer (CO) yang kemudian diteruskan proses verifikasinya oleh pihak bank.
"Nasabah inklusi tidak hanya mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi, namun juga dengan keamanan tinggi menggunakan verifikasi biometrik tanpa perlu menghafal kode PIN," katanya.
Editor : Redaksi