HALONUSA.COM - PT Pupuk Indonesia mengembangkan konsep pupuk ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi.
Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan, langkah tersebut sejalan dengan agenda prioritas G20 untuk melakukan transisi energi.
"Langkah ini juga untuk menciptakan industri yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan," katanya, Kamis (2/3/2022).
Sejauh ini, katanya, peta jalan dekarbonisasi PT Pupuk Indonesia dibagi ke dalam beberapa tahap, yakni, fase awal atau jangka pendek.
"Sehingga terjadi peningkatan efisiensi pabrik dan menjadi lebih henat energi serta ramah lingkungan," katanya.
Sementara untuk jangka menengah, kata Bakir Pasaman, pihaknya menargetkan melakukan utilisasi karbon dioksida sebagai bahan baku produk."Langkah konkretnya membangun pabrik soda ash di Petrokimia Gresik dan Pupuk Kaltim," katanya.
Selanjutnya, katanya, Pupuk Indonesia Grup akan memulai pengembangan blue ammonia dengan menggunakan teknologi Carbon Capture Storage (CCS).
Teknologi tersebut diklaim memiliki kemampuan menangkap dan menginjeksikan ulang CO2 agar bisa diolah dan dimanfaatkan sebagai energi bersih.
Untuk jangka panjang akan diproduksi green ammonia yang berasal dari energi terbarukan (EBT). Seperti, pembangkit tenaga air, solar cell, angin dan geothermal.
Editor : Redaksi